Berbuat Baik dan Memaafkan

Berbuat Baik dan Memaafkan

Berbuat baik dan Memaafkan, inilah cara paling manjur dalam menumbuhkan rasa cinta dan sayang manusia. Allah berfirman, “Tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik. Maka tiba-tiba orang yang antara engkau dan dia ada permusuhan seolah-olah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.” (QS. Fushshilat: 34-35)

Jika seseorang melontarkan makian kepada Anda, maafkanlah dan ucapkan kata-kata yang baik. Jika seseorang bersikap tidak baik terhadap Anda, maka Allah akan tetap membantu Anda jika Anda memberi maaf dan tetap berbuat baik.

Jika seseorang menganiaya Anda, maafkanlah. Sesungguhnya Allah akan membela Anda, karena Allah selalu membela orang yang teraniaya. “Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang berkhianat dan mengingkari nikmat.” (QS. Al-Hajj: 38)

Allah berfirman, “Demikianlah. Dan barangsiapa membalas seimbang dengan penganiayaan yang pernah ia derita kemudian dia dianiaya lagi, maka Allah akan menolongnya.” (QS. Al-Hajj: 60) Ini hak orang yang membalas penganiayaan yang ia terima; Allah pasti menolongnya! Apalagi orang yang menyerahkan semua haknya kepada Allah. Oleh karena itu, tetaplah memberi maaf, karena memaafkan termasuk karakter orang-orang baik.

Allah berfirman, “Orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran: 134)

Allah berfirman, “Jika kalian memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. At-Taghabun: 14)

Allah berfirman, “Dan balasan kejahatan adalah kejahatan yang setimpa. Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggungan) Allah.” (QS. Asy-Syura: 40)

Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah bersabda,

“Sedekah itu tidak akan mengurangi harta dan Allah akan menambah seorang hamba yang memberi maaf dengan keagungan. Orang yang rendah hati kepada Allah akan diangkat oleh Allah.” (HR. Muslim)

Rasulullah SAW bersabda,

“Sayangilah, niscaya kalian akan disayangi, dan maafkanlah, niscaya kalian akan dimaafkan.” (Ahmad, Abdun ibn Hamid dalam al-Muntakhab dan Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad)

Rasulullah SAW bersabda,

“Tidak ada sesuatu yang lebih mulia, di sisi Allah, yang ditelan oleh seseorang hamba daripada kemurahan yang dia tahan untuk mendapat ridha Allah.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Memberi Maaf dan Berbuat Kebaikan termasuk Karakter Rasulullah SAW

Dari Abdullah ibn Amru bin al-Ash r.a, “Ayat yang ada dalam al-Quran, “Wahai Nabi, sesungguhnya kami mengutusmu sebagai saksi, pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan,” pernah Allah firmankan dalam Taurat, “Wahai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu sebagai saksi, pemberi kabar gembira, pemberi peringatan dan menjadi pelindung bagi masyarakat jelata. Engkau hamba-Ku dan utusan-Ku. Aku menyebutmu sebagai orang yang berserah diri (al-mutawakkil). Tidak kasar tutur katanya, tidak keras hatinya, tidak teriak-teriak di pasar dan tidak membalas kejelekan dengan kejelekan. Tetapi dia memberi maaf dan toleran. Allah tidak akan mengambilnya sampai Allah meluruskan, dengan perantara dia, agama yang menyeleweng, dengan menyatakan tidak ada Tuhan selain Allah. Dengan demikian terbukalah mata yang buta, telinga yang tuli dan hati yang tertutup.”” (HR. Bukhari)

Dari Abi Abdullah al-Jadali, “Aku bertanya kepada Aisyah r.a tentang budi pekerti Rasulullah SAW, lalu dia berkata,”

“Dia tidak keji, tidak berkata kotor, tidak berteriak keras di pasar-pasar dan tidak membalas kejelekan. Dia adalah orang yang memaafkan dan toleran.” (HR. Tirmidzi)