Berkata – katalah yang Baik, Kalau tidak, diam

Berkata – katalah yang Baik, Kalau tidak, diam

Allah memerintahkan kita untuk berkata-kata yang baik, karena inilah aturan dasar dalam berbicara dengan orang lain. Allah berfirman, “Katakanlah kepada hamba-hambaKu, ‘Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.'” (QS. Al-Isra’: 53)

Allah juga berfirman, “Tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Balaslah (kejahatan) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang bermusuhan denganmu akan berubah menjadi teman yang sangat setia. Sikap seperti itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabat dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang memiliki keberutungan yang besar.” (QS. Fushshilat: 34-35)

Kata-kata yang baik akan mengubah musuh menjadi teman yang baik dan mengubah kedengkian menjadi cinta dan kasih sayang, insyaAllah. Dengan kata-kata yang baik berarti Anda telah memenggal setan dan segala bisikannya.

Selain dari itu, kata-kata yang baik juga merupakan sedekah, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah. Kata-kata yang baik akan membuka pintu-pintu langit dan diterima oleh Allah. Allah berfirman, “Perkataan-perkataan yang baik dan amal yang baik pasti akan sampai kepada Allah dan diangkatnya.” (QS. Fathir: 10)

Kemudia kata-kata yang baik menjadi salah satu penyebab masuk surga. Rasulullah SAW bersabda,

“Sebarkanlah salam (kedamaian). berbicaralah dengan baik, jalinlah persaudaraan dan shalatlah pada malam hari ketika manusia sedang tidur, niscaya engkau akan masuk surga dengan damai.” (HR. Ahmad)

Kata-kata yang baik merupakan indikasi kebaikan hati pengucapnya dan kata-kata yang buruk mengindikasikan keburukan pengucapnya. Allah berfirman, “Wanita-wanita yang buruk adalah untuk laki-laki yang buruk. Dan laki-laki yang buruk adalah untuk wanita-wanita yang buruk (pula). Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik. Dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka yang dituduh itu bersih dari apa-apa yang mereka tuduhkan. Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga).” (QS. An-Nur: 26)

Kata-kata yang baik melindungi kita dari api neraka. Kata Nabi,

“Hindarilah api neraka, walaupun dengan (mendermakan) sepotong kurma. Jika kalian tidak menemukannya, maka dengan kata-kata yang baik.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Perhatikanlah perumpamaan yang dibuat untuk kata-kata baik. Allah berfirman, “Tidakkah engkau perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik. Akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan izin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan untuk manusia agar mereka dapat mengambil pelajaran. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon buruk yang telah tercerabut dari tanah. Pohon itu tidak bisa tegak sama sekali.” (QS. Ibrahim: 24-26)

Jika seseorang mencaci Anda, maafkanlah dan bersikap baiklah kepadanya. Jika ada orang yang suka mengadu domba datang kepada Anda dan menceritakan tentang ucapan yang menyakitkan Anda dari saudara-saudara Anda, maka mohonkanlah ampunan untuk saudara-saudara Anda. Katakanlah kepada pengadu domba itu bahwa mereka adalah saudara-saudara Anda dan semoga Allah mengampuni mereka. Dan katakan kepadanya bahwa kesalahan yang dilakukan oleh saudara-saudara Anda tidak seberapa jika dibandingkan dengan kebaikan yang mereka lakukan kepada Anda. Dengan kata-kata seperti di atas, Anda akan menutup kesempatan bagi bisikan jahat dan bagi orang-orang yang senang berbuat kerusakan.

Jika Anda tahu ada orang-orang yang berkata tidak baik tentang diri Anda, kemudian Anda membalasnya dengan kata-kata baik, maka mereka akan mengerti kadar diri Anda dan mereka akan menghormati sikap maaf Anda. Orang yang memusuhi Anda akan berubah seketika menjadi teman yang baik.

Perlu diingat bahwa manusia pasti menghadapi kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan dan menyenangkan: kondisi sedih, bahagia, gundah, tenang dan lain sebagainya. Kadangkala seseorang dalam keadaan sedih dan sedang menghadapi masalah yang berat, kemudian bertemu dengan Anda. Jangan salahkan dia jika berhadapan dengan Anda dengan wajah muram dan suntuk. Bisa jadi akan terlontarkan kata-kata yang tidak menyenangkan dia. Kata-kata yang tidak mungkin diucapkan jika dia dalam keadaan tenang dan bahagia. Dalam keadaan seperti itu, maafkan dia apapun kesalahannya. Serahkan kepada Allah, dan Allah yang akan menegurnya.

Seorang pengusaha yang sedang mengalami kerugian, sering kali akan berkata-kata tidak menyenangkan di hadapan para pegawainya. Dalam kondisi seperti itu, para pegawai hendaknya memaklumi keadaannya dan mendoakan kebaikan dan kemudahan baginya. Jadikanlah kata-kata yang baik sebagai kebiasaan Anda dan selamanya mengalir dari lisa Anda. Hanya kepada Allah kita memohon petunjuk dan pertolongan.

Yang dimaksud dengan kata-kata yang baik bukan kata-kata basa-basi yang sering kali menipu. Tapi yang dimaksud adalah kata-kata yang benar dan diucapkan karena mengharapkan keridhaan Allah. Kata-kata seperti inilah yang akan memperbaiki perbuatan pengucapnya dan menjadi sebab pengampunan akan dosa-dosanya. Dan kata-kata yang baik itu akan menurun kepada anak-cucunya.

Allah berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan berkatalah dengan kata-kata yang benar. Allah akan memperbaiki perbuatan-perbuatan kalaian dan mengampuni dosa-dosa kalian.” (QS. Al-Ahzab: 70-71)

Allah berfirman, “Hendaknya hati-hatilah orang-orang yang meninggalkan keturunan mereka dalam keadaan lemah. Khawatirkanlah mereka. Hendaknya mereka bertaqwa kepada Allah dan berkata dengan kata-kata yang benar.” (QS. An-Nisa: 9)

Jadi, kata-kata yang benar akan memperbaiki perbuatan, dengan izin Allah. Adapun kata-kata yang penuh dengan basa-basi, pasti akan merusak perbuatan, menyebabkan kebencian dan menebarkan kerusakan dan kejahatan.